Panen Cucian Jelang Lebaran

laundry kiloan, Jakarta –  Salah satu fenomena yang menarik selain mudik ketika hari raya Idul Fitri tiba adalah kesibukan ibu-ibu rumah tangga yang ditinggal pembantunya pulang kampung. Kesempatan ini pun dimanfaatkan penyalur pembantu rumah tangga. Biasanya mereka meminta bayaran lebih untuk pembantu rumah tangga sementara tersebut. Bagi keluarga yang berlebih hal ini tentu tidaklah masalah. Namun, bagi keluarga menengah tentu menjadi masalah. Maka, terpaksa mereka mencuci sendiri. Atau jika terpaksa mencari layanan jasa mencuci pakaian di dekat rumah mereka. Seperti halnya jasa loundry kiloan.

Ibu kota sebagai sebuah pusat perekonomian ini memang telah melahirkan banyak layanan jasa bagi penduduknya. Sehingga, penduduk kota pun terbiasa, kalau tidak mau disebut tergantung pada layanan jasa tersebut. Hal ini pun berlaku di rumah tangga. Kebutuhan akan jasa pembantu rumah tangga menjadi kebutuhan vital bagi rumah tangga dari kalangan menengah ke atas. Oleh karenya, ketika pembantu mereka pulang kampung selama libur Hari Raya Idul Fitri jasa layanan cuci pakaian pun meraup keuntungang.

Beberapa hari menjelang Lebaran, jasa cuci pakaian kiloan ini ternyata mengalami peningkatan yang sangat tajam. Hal ini terlihat ketika Cinte Betawi mengunjungi penyedia jasa cuci pakaian kiloan Loundry Kita di Jalan Ketapang, Pejaten, Jakarta Selatan. Ketika kami sampai di tempat tersebut, tumpukan pakaian kotor pun menyambut kami. Menurut Abror, salah satu pemilik Loundry Kita, tumpukan pakaian kotor tersebut adalah pakaian pelanggannya dua hari yang lalu dan belum sempat tertangani. “Bahkan kami terpaksa menutup jasa cuci setrika kami lebih awal dari yang direncanakan. Agar tidak semakin banyak cucian yang tidak tertangani,” jelasnya lebih lanjut.

Memang selain cucian masih ada pekerjaan rumah lain yang harus dikerjakan ibu rumah tangga, seperti mencuci piring, menyapu lantai dan lain-lain. Namun, dengan adanya jasa cuci pakaian kiloan ini setidaknya dapat membantu meringankan pekerjaan di rumah yang seharusnya di kerjakan ibu-ibu rumah tangga tersebut selama pembantu mereka mudik. “Lima hari jelang Lebaran banyak pelanggan baru yang datang ke tempat kami. Kebanyakan dari mereka memang sengaja datang mencuci karena pembantu mereka sedang mudik ke kampungnya. Pelanggan jasa kami ini kebanyakan memang dari kalangan rumah tangga. Sisanya baru mahasiswa. Tapi selama jelang lebaran ini malah tidak ada cucian dari mahasiswa. Mungkin karena kebanyakan mahasiswa tersebut sudah pada pulang kampung.” Kata Abror.

Bahkan peningkatan jasa cuci pakaian tersebut bisa mencapai tiga kali lipat dari biasanya. Lebih lanjut pemilik jasa cuci pakaian kiloan tersebut menjelaskan, “Biasanya hanya sekitar 50 kg dalam sehari pakaian yang Loundri Kita tangani. Tapi, jelang Lebaran ini cucian yang harus kami tangani hampir mencapai 150 kg sehari. Karena itu, agar pelanggan puas, maka kami pun terpaksa membatasi pakaian yang kami terima untuk kami cuci. Kecuali pelanggan tersebut mau pakaiannya rapi kami cuci dan setrika tiga hari setelah hari raya.”

Keperluan akan jasa cuci pakaian menjelang Idul Fitri memang sangat penting. Apalagi bagi ibu-ibu rumah tangga yang pembantunya pada mudik. Setidaknya layanan cuci pakaian tersebut telah membantu para ibu rumah tangga untuk meringankan kerja mereka selama hari raya. Oleh karena itu, panen rejeki jasa cuci pakaian tersebut sangatlah wajar (Bee…).

 

Jakarta, 16 Agustus 2012

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>