Rehab Rumah Si Pitung Habiskan Rp 2,1 Miliar
Untuk meningkatkan jumlah pengunjung, Sudin Kebudayaan Jakarta Utara saat ini tengah mempercantik Rumah Si Pitung yang terletak di Jl Marunda Pulo, RT 01/07, Marunda, Cilincing. Adapun biaya rehabilitasi untuk bangunan yang termasuk dalam kategori cagar budaya itu sebesar Rp 2,1 miliar. Selama perbaikan berlangsung, yakni sejak 30 Oktober hingga 14 Desember mendatang, pihak pengelola menutup bangunan cagar budaya ini dari kunjungan wisata.
Kepala Sudin Kebudayaan Jakarta Utara, Sahat Sitorus mengatakan, rehabilitasi dilakukan di beberapa bagian yakni pada bagian pagar, lantai dan toilet. “Kami menyebut rehabilitasi ini dengan penyempurnaan bangunan. Jadi, untuk bagian bangunan Rumah Si Pitung sendiri tidak ada yang direhabilitasi atau diperbaiki. Kami hanya melakukan perbaikan pada bangunan yang ada di sekitar rumah Rumah Si Pitung sebagai penunjang bangunan,” ujar Sahat, Rabu (7/11).
Dikatakan Sahat, saat ini memang sudah terpasang pagar yang mengelilingi bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 800 meter tersebut. Namun, pagar yang ada itu tidak sesuai dengan bangunan utama Rumah Si Pitung yang kental akan ornamen dan ciri khas rumah adat Betawi. “Kami ganti seluruh pagar yang mengelilingi area Rumah Si Pitung itu dengan pagar yang lebih artistik dan tentu saja dengan ornamen Betawi,” katanya.
Kemudian untuk toilet, yang sebelumnya berada di sisi selatan bangunan rumah kini telah dibongkar atau dihilangkan. Sebagai penggantinya, di bekas lokasi itu akan dibangun pintu masuk selatan yang akan menggantikan pintu masuk yang saat ini berada di sisi barat.
Perbaikan juga dilakukan terhadap lantai di ruang serba guna atau ruang foto dan perpustakaan yang terletak di sisi utara. “Di lantai satu bangunan tersebut akan diperbaiki dengan mengganti keramik yang lama dengan keramik yang baru. Sedangkan di lantai dua, yang lantainya terbuat dari kayu akan diganti dengan bahan material semen dan dilapisi kayu kembali. Kayunya ganti yang baru juga,” katanya.
Sedangkan untuk bangunan utama Rumah Si Pitung, dikatakan Sahat, saat ini belum perlu dilakukan perbaikan meski di lantai satu atau bangunan panggungnya banyak terdapat kayu yang sudah keropos maupun berlubang. “Kami fokus terlebih dahulu pada bagian yang ada di sekitar Rumah Si Pitung bukan pada bagian utamanya. Tapi ke depan juga akan kami percantik bangunan utamanya. Perbaikan ini bertujuan memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengunjung,” ucapnya.
Agar rehabilitasi yang dilakukan berjalan lancar, sambungnya, selama masa rehablitasi terhitung mulai 30 Oktober hingga 14 Desember, Rumah Si Pitung akan ditutup untuk sementara. Nantinya, jika rehabilitasi yang dilakukan terhadap bangunan yang berdiri sejak abad ke-18 ini rampung, Sahat berjanji akan meningkatkan promosi Rumah Si Pitung.
“Tahun depan kami akan memprogramkan pagelaran di tempat tersebut secara periodik dengan melibatkan masyarakat, karang taruna, pelajar, dan lainnya. Pagelaran tersebut diadakan dengan menampilkan berbagai kegiatan kesenian betawi, yang akan digelar setiap satu bulan sekali,” tuturnya.
Saat ini, ditambahkan Sahat, jumlah pengunjung Rumah Si Pitung kurang lebih mencapai 700 orang pada setiap akhir pekan. Sahat menargetkan jumlah tersebut akan meningkat sebanyak 20 hingga 30 persen pada tahun depan.
Sumber : BeritaJakarta.com