Dua Miliar Rupiah untuk Bangun 300 Rumah Betawi
Untuk tetap mempertahankan kelestarian ciri khas dan budaya Betawi di setiap
perkampungan yang bernuansa Betawi, seperti di Setu Babakan, Srengseng Sawah, Jaksel, Pemerintah Kotamadya Jaksel dan Pemprov DKI Jakarta, menganggarkan bantuan Rp 2 miliar untuk membangun 300 rumah bernuansa Betawi.
Pelestarian itu untuk menentukan suatu lokasi perkampungan, menjadi komunitas orang-orang Betawi, agar tetap ada dan keberadaannya masih diminati.
Menurut Walikota Jaksel Drs HA Dadang Kafrawi, guna melestarikan dan mempertahankan Setu Babakan menjadi “perkampungan budaya Betawi”, agar tak punah, dan menjadi perumahan mewah.
“Renacananya di sana akan dibangun sebanyak 300 rumah di perkampungan budaya Betawi dan saat ini sudah ada 75 bangunan rumah bernuansa Betawi. Bantuan anggaran akan diberikan kepada warga yang tidak mampu membangun rumah khas Betawi,” kata Dadang Kafrawi.
Dikatakannya, apabila ada warga yang ingin menjual tanahnya kepada orang lain, karena desakan ekonomi, seperti di Cagar Budaya Condet, yang sudah punah, pihaknya akan memberikan bantuan dana pembangunan rumah khas Betawi.
“Kita tak pernah melarang tanah warga dijual, yang penting pemiliki tanah harus membangun rumah sesuai dengan program Dinas Perumahan DKI Jakarta, yang harus berwawasan khas Betawi,” katanya.
Dikatakannya, hingga kini kawasan Setu Babakan memiliki luas lahan sekitar 200 hektar, dan sekarang ini dijadikan tempat obyek wisata bagi penduduk Jaksel.
Dadang juga berharap ada pengusaha yang mau membantu atau memperkenalkan lokasi Setu Babakan sebagai obyek wisata unggulan untuk dikembangkan. “Pengusaha wisata yang harus membantu memperkenalkan kepada turis mancanegara dan domestik, agar lokasi onyek wisata itu diminati,” ujarnya.
Sumber : Harian Umum Pelita