Shohibul Hikayat “5 in 1″ Memukau Pengunjung Kampung Betawi
Pementasan kesenian yang terbilang unik mewarnai panggung hiburan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan – Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (25/5).
Pembacaan cerita Shohibul Hikayat yang dibawakan budayawan Betawi, Yahya Andi Saputra, dalam format 5 in 1 berhasil memukau ratusan pengunjung yang hadir dalam acara bertajuk Gaul Bareng Hikayat Berpantun.
Acara yang didukung penuh oleh Lembaga Kebidayaan Betawi (LKB) bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI Jakarta serta Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) DKI Jakarta itu mengetengahkan kisah Hikayat ketiban Bulan.
Dalam penyajiannya, Yahya membawakan cerita tersebut dengan format 5 in 1 dengan durasi hampir 4 jam. Kisah fiktif dari kerajaan masa lalu itu dipenggal dalam beberapa segmen, dan secara bergantian diselingi dengan kesenian lain berupa tarian, musik gambang kromong, silat, pembacaan puisi Betawi dan seni pantun Gambang Rancak sebagai salah satu kesenian dari tradisi lisan Betawi yang sudah hampir punah.
Menurut Ketua ATL Pusat, Pudentia, keterlibatan tiga institusi dalam acara ini tentu bukan tanpa alasan. ATL sebenarnya sudah ada sejak 13 tahun lalu dan menyebar di 26 propinsi. Tetapi ATL DKI Jakarta memang baru dibentuk bulan lalu (April) dan diketuai oleh Yahya Andi Saputra.
LKB menyambut baik kehadiran ATL DKI Jakarta. Seperti dikemukakan Ketua Umumnya, H. Tatang Hidayat SH, apa yang dikerjakan ATL memiliki dasar hukum.
“Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,” demikian diutarakan Tatang dalam sambutannya, “berkewajiban melestarikan seni budaya Betawi. Maka dalam hal ini LKB ikut mendorong pemerintah yang berkewajiban memberikan fasilitas kepada ATL dan organisasi sejenis untuk mengembangkan kiprahnya.”
Dari sisi lain, Tatang melihat, banyak kesenian Betawi yang punah tanpa pernah terdokumentasikan dengan baik, hingga bisa dipelajari oleh generasi berikutnya.
Ancaman yang sama juga menimpa kesenian dari tradisi lisan seperti Shohibul Hikayat dan Gambang Rancak. Maka upaya-upaya untuk pelestariannya tak bisa ditunda-tunda lagi.
Sementara itu dalam tujuan yang sama ATL sebagai NGO yang sudah terakreditasi UNESCO, bekerjasama dengan pemerintah memberikan beasiswa untuk S2 dan S3 Bidang Kajian Tradisi di lima universitas negeri.
Sumber dan gambar : Poskotanews.com