Sejarah Papanggo : Pemukiman Tentara Bayaran Belanda dari Filipina
Setidaknya ada dua versi tentang asal usul sejarah nama salah satu wilayah di Jakarta tepatnya sebuah kelurahan di kecamatan Tanjung Priok yaitu kelurahan Papanggo. Versi pertama yakni menurut Ridwan Saidi seorang budayawan Betawi, menurutnya Papanggo berasal dari bahasa kuno Maori yakni Pango yang berarti hitam, kalau Papanggo artinya kehitaman.
Warna hitam ini kemudian mengacu kepada kulit orang-orang yang datang dari Afrika Utara ke tempat itu. Kebanyakan dari orang-orang betawi yang berkulit gelap itu merupakan keturunan dari Sudan dan sampai saat ini masih banyak terlihat di derah Papanggo.
Sedangkan versi yang kedua dikemukakan oleh De Haan yang menulis Old Batavia. Menurutnya nama Papanggo berasal bahasa Belanda De Papangers, yaitu sebutan untuk orang-orang yang umumnya terdiri dari jago-jago berkelahi yang berasal dari daerah Pampanga di Luzon, Filipina Utara yang dijadikan tentara bayaran Kerajaan Hindia Timur Belanda. Di wilayah inilah dahulu terdapat perkampungan/ tangsi mereka.
Papangers ini adalah bagian dari pasukan kompeni yang disebut Schutterij. Dalam perang, adu kekuatan, dan pengamanan umumnya, para Schutterij inilah yang maju, sementara para opsir Belanda yang disebut Pennist ongkang-ongkang saja di garis belakang – berdalih menyusun strategi, padahal perang di masa itu yang bergaya perang yang tak perlu strategi. (CB)
~…:Berbagai Sumber:…~