Warga Betawi Depok Masih Pertahankan Tradisi “Rantangan” Saat Lebaran
Menjelang Hari Raya Idul Fitri, tradisi mengirimkan makanan dalam rantang kepada kerabat yang lebih tua atau tetangga rupanya masih banyak dilakukan. Seperti yang terlihat di kawasan Kampung Areman, Cimanggis, Depok. Sejak siang hari, warga Betawi di kawasan ini sudah terlihat sibuk mengantar rantangan Lebaran.
“Nganterinnya sengaja hari ini, biar besok (Lebaran) tinggal silaturahminya saja,” kata Rohimah (41), warga Betawi di Kampung Areman.
Sore itu, Rohimah tengah bersiap-siap untuk mengantar rantangan Lebaran ke rumah kakaknya tidak jauh dari tempat tinggalnya.
“Tapi biasanya kagak cuma dari yang lebih muda, kakak saya juga akan gantian memberi balasan antaran rantang dengan isi yang berbeda,” kata ibu tiga anak ini dengan logat Betawi yang kental.
Isi rantang yang diantar juga bervariasi, mulai dari nasi, daging semur, sambal kentang, hingga kue Lebaran khas Betawi.
“Tapi sekarang karena alasan lebih praktis, banyak juga yang kasih biskuit kalengan atau buah-buahan,” ujar dia.
Tradisi rantangan Lebaran ini menurutnya memang sudah ada sejak dahulu dan tetap dijalani hingga sekarang.
“Bukan hanya kepada orangtua atau kerabat yang lebih tua, biasanya orang-orang juga nganter rantang Lebaran ke guru mereka atau orang yang dituakan,” tambahnya lagi.
Menurut Rohimah, tradisi rantang ini merupakan salah satu cara untuk memperat tali silaturahmi.
“Tidak hanya keluarga yang dekat, yang jauh juga dapat anteran rantang Lebaran. Kalau anaknya yang nganter, biasanya juga sekalian dikasih uang ‘salam tempel’,” paparnya.
Kampung Areman sendiri meski secara administratif masuk kawasan Jawa Barat, namun dari sisi budaya termasuk wilayah Betawi. Di tempat ini, tradisi membuat kue Lebaran khas Betawi juga masih banyak terlihat, seperti Dodol Betawi, Tape Uli, Wajik, Geplak, Kue Tengteng, dan lainnya.
Sumber: Beritasatu.com