Ondel-Ondel Betawi untuk Parade Australia Day

australia day

Di seluruh Australia, setiap tahun guna memperingati Australia Day, 26 Januari, diselenggarakan Parade, dengan peserta dari seluruh masyarakat. Di Adelaide Australia Selatan, salah satu pesertanya adalah komunitas Indonesia yang selalu tampil di parade selama beberapa tahun terakhir. Berikut tulisan Dias Satria, Presiden Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) setempat.

Dalam menyemarakkan Australian Day 2014, komunitas Indonesia di Australia Selatan akan menampilkan sesuatu yang berbeda dari biasanya dengan mempertunjukkan ondel-ondel khas Betawi dalam parade tersebut.

Pembuatan Ondel-ondel yang disupervisi oleh artis Australia, disuppor berbagai komunitas setempat, seperti AIA (Australian Indonesian Association), PPI SA (Persatuan Pelajar Indonesia South Australia), Komunitas Batak, MIIAS (Masyarakat Islam Indonesia Australia Selatan) serta komunitas lainnya.

Pertunjukan ondel-ondel merupakan salah satu yang ditampilkan komunitas Indonesia selain tari saman, reog Ponorogo, rebana pengiring ondel-ondel, lagu-lagu daerah, serta tampilan busana daerah.

Partisipasi komunitas Indonesia itu membawa sebuah pesan khusus, gotong-royong, serta harmonisasi hubungan people to people antara Indonesia dan Australia.

Keikutsertaan Indonesia dalam parade ini selain ingin menunjukan keragaman budaya yang ada Indonesia, juga ditujukan untuk mempromosikan Indonesia sebagai tujuan wisata bagi wisatawan mancanegara.

Selain itu, ada banyak pelajaran yang didapat dari keikutsertaan dalam event yang diselenggarakan oleh pemerintah lokal.

Pertama, bagaimana mengemas sebuah acara parade dengan melibatkan semua elemen yang ada, serta menjadikannya sebagai sebuah tontonan bermutu bagi masyarakat. Dalam konteks ini, masyarakat dapat melihat dan bertoleransi dalam sebuah spektrum kebudayaan yang sangat beragam.

Kedua, dukungan penuh pemerintah lokal bagi setiap komunitas untuk membuat sebuah “figure” (contoh: ondel-ondel) dengan menyediakan tenaga ahli dan bahan-bahan yang diperlukan adalah sebuah langkah bijaksana dalam mengembangkan potensi seni masyarakat, serta mengajak mereka bergotong-royong untuk memikirkan hasil akhir yang memuaskan.

Dalam konteks ini, komunitas tersebut akan lebih intens dalam berinteraksi, serta berkontribusi dalam pembuatan sebuah figur yang menjadi simbol kebanggaan komunitas mereka.

Ketiga, event parade merupakan acara tahunan yang dapat menarik wisatawan hadir, yang pada akhirnya berefek pada bergairahnya aktivitas ekonomi lokal (hotel/penginapan, restauran, transportasi dan yang lainnya).

Hal inilah yang seharusnya bisa dipelajari dari event yang digarap secara apik, yang dapat kita aplikasikan di Indonesia.

Tentunya dengan segala pertimbangan kearifan lokal yang dimiliki Indonesia. Bahkan, dengan segala resources yang ada, event seperti ini bisa kita adakan dengan lebih besar dan lebih semarak tentunya jika digarap dengan baik dan sungguh-sungguh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>