Riwayat Jaga Monyet
Riwayat toponim Jaga Monyet berawal dari VOC yang membangun pos penjagaan pada tahun 1668 sebagai pengganti benteng atau post Risjwik dengan tujuan untuk menangkal serangan pasukan Kesultanan Banten dari arah Grogol dan Tangerang.
Pada masa itu daerah ini masih sangat sepi dan masih dikelilingi hutan belantara dengan pepohonan besar. Pepohonan sekitar pos jaga tersebut merupakan habitat dari sekumpulan monyet. Monyet-monyet itu sering berkeliaran di sekitar pos jaga dan mengusik serdadu yang sedang bertugas. Karena jarangnya serangan musuh, serdadu VOC yang bertugas di pos penjagaan tersebut menjadi lebih sering menganggur, keseharian mereka banyak digunakan untuk menghalau kawanan monyet yang berkeliaran di sekitar pos jaga.
Dari interaksi antara serdadu dengan monyet-monyet itu, lama kelamaan pada pos penjagaan tersebut muncul istilah “Apenwacht” yang berarti jaga monyet, kampung pribumi disekitar pos penjagaan itu pun dinamakan Kampung Jaga Monyet.
Sewaktu terjadi kerusuhan tionghoa pada tahun 1740, korps jaga monyet pun terkena dampaknya, mereka merasa terlalu jauh dari perlindungan tembok-tembok kota oleh karena itu mereka membakar pos jaga tersebut kemudian merapat ke dalam kota.
Seiring waktu kampung jaga monyet pun hilang, namun diyakini kampung tersebut terletak di daerah antara Petojo dan Harmoni, sedangkan jalan jaga monyet telah berganti nama menjadi jalan Suryopranoto. (CB)
~…:Berbagai Sumber:…~